Riyadi's Blog

Menggagas Wacana Guru Blogger

Pematang Malam

kembali dari kampung sawah ladang

meniti garis rumit menuju rumah rindu

terbayang wajahmu menghadang di pematang

pada gerimis penggores abjad malam

kubacakan ayat-ayat  asing keagungan

berkaca pada bilah kalbu

larut menujumu

berhenti pun aku tak sanggup melupakanmu

kampungku laut rindu kian bertaut

sawahku ombak hati beku kaurenggut

ladangku langit  sepi menunggu pagi

jauh menyeberangi sunyi demi sunyi

satu termin lagi …

pagi kembali ke jagat puisi

menikmati harga musim terus membubung tinggi

dari secangkir kopi hingga pahitnya madu asli

betapapun buntu kuingin kembali

ke pematang malam

rumah singgah keseharian

25 Januari 2010 Posted by | Puisi | | Komentar Dinonaktifkan pada Pematang Malam