Betapa Bening Sungai Waktu
BETAPA BENING SUNGAI WAKTU
betapa bening sungai waktu
ke arah rindu mengalir deru
bersapa hening geliat ratu
sungguh engkau menjadi baru
pandang meranggas memuncak teras
menyanggul hidup beriring gegas
meski hati remuk tertindas
marilah bangkit dari 2011
betapa bening sungai waktu
mengalir rindu sepanjang musim
selamat datang di tahun baru
semoga berkah senantiasa Kaukirim
dunia maya
Terjebak Dunia Maya
ribuan jenjang bertaut
ribuan waktu melumut
cukupkah hanya dengan cita-cita
semesta ini mestinya kaupahami
semesta ini mestinya kauukir
jadikan gelora kerja
bila kau api
bakarlah maumu
bila kau air
siramlah kalbumu
bila kau angin
sentuhlah pikiranmu
bila kaupikir
senyummu adalah sungai waktu
yang mengalir atas jerit kekerdilan
menghidupi dan mematikan
mengotori dan memandikan
kini aku taklagi memahami siapa dirimu
melainkan memaafkanmu
adalah memaafkan diriku sendiri
sebelum terjebak dunia maya
Puisi Taufik Ismail
Kita Rindu Menaiki Gerbong Cahaya
Puisi : Taufik Ismail
Inilah kini zaman,
Ketika uang dipuja-puja sebagai Tuhan.
Dengan uang, hubungan antar manusia diukur dan ditentukan.
Ketika mobil, tanah, deposito, relasi dan kepangkatan …
Ketika Politik, Ideologi, Kekuasaan disembah sebagai Tuhan.
Di zaman ketika ramalan bintang diangkat menjadi Tuhan.
Ketika garis telapak tangan dipercaya sebagai ganti Tuhan.
Di masa angka 13 dipatuhi sebagai Tuhan
Di zaman berbuat banyak takhayul, kuno atau modern.
Baik dari timur maupun dari barat asalnya Dari budaya daerah atau budaya dunia
Dengan dominasi materi
Menggantikan Tuhan.
Kemudian kita ….
nafas nyaris kehabisan
Mempertahankan keimanan
Inilah dia kini zaman …
Ketika kita melihat ke kiri dan ke kanan …
Kita menampak ada anak-anak membeli jawaban soal ujian
Mahasiswa mencuri skripsi
Pasca Sarjana plagiat disertasi
Pelaku bisnis menyogok ke kanan dan ke kiri
Menyuapkan komisi ke sana dan ke sini
Di dalam birokrasi
melakukankan korupsi
Anggaran disunat
Laporan fiktif menjadi-jadi
Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, Pebisnis, banyak yang menjadi garong berdasi
Semua Suku dan Etnik …
Bersama menjelma bangsa Pencuri.
Ketika Polisi, Hakim, dan Jaksa ….
Sedikit yang bisa dipercaya
Ketika memutus
Ketika Keputusan Pengadilan …
Jelas terasa diperjualbelikan
Inilah dia zaman …
Dengan sia-sia kita cari ke belakang dan ke depan …
Susah berjumpa dengan Kejujuran …
Hari ini kita berdiri di Tepi danau
Kemudian kita saksikan
Begitu banyak …
Tiga sampai empat orang naik motor boncengan.
Anak-anak muda naik atap bus.
Anak-anak tua memanjat ke atap gerbong kereta api …
Berteriak-teriak di atasnya,
Melambai-lambaikan bendera,
Cuma untuk menonton bola ….
Ribut
Memaksa masuk stadion
Tidak beli karcis
Dan kalau timnya kalah
Marah ….
Marah-marah
Melemparkan kaleng dan botol
Ke tengah lapangan pertandingan
Peraturan lalu lintas dianggap sepele
Kebut-kebutan
Anak-anak muda
Sedikit-sedikit tawuran
Anak-anak tua
Sedikit-sedikit ngamuk-ngamukan
Tinju diacung-acungkan
Batu dilempar-lemparkan
Pagar besi digoyang-goyangkan
Di tengah jalan membakar ban
Benih Anarki disebar-sebarkan
Sampai bodoh-bodohan
Hingga capek kita
Bercerai ke kiri dan ke kanan
Dimana itu ketertiban ???????
Pada hari ini …
Kita mencari disiplin diri
Artinya …
Bagaimana cara memenuhi janji
Melaksanakan tugas dalam bentuk janji
Membayar hutang dalam bentuk janji
Tekun dalam bekerja keras
Maknanya tidak bermalas-malas
Mencapai tujuan baik yang jelas
Saling membantu dalam bentuk yang ikhlas
Bagaimana selalu berusaha tepat waktu
Sebagai bangsa yang sejak dahulu
Menghadiri 100 kali rapat
90 selalu terlambat
Kita adalah bangsa terkenal di dunia,
Paling tepat waktu …
Cuma pada waktu berbuka puasa
Dan pada hari ini
Mari kita menentukan hati
Kukuh dalam disiplin diri
Hari ini …
kita mencari orang yang adil dan peduli
Artinya peduli …
Saling menolong dalam kebaikan
Saling membantu bila terjadi kemalangan
Menyantuni sesama dalam kesengsaraan
Artinya …
Simpati terhadap kemiskinan
Ikut aktif memberantas kemelaratan
Artinya …
Pemurah dalam bersedekah
Walaupun sedikit dalam jumlah
Tapi …
Tidak pernah lupa
Tidak pernah lelah
Menanamkan Solidaritas sesama bangsa
Dan Ternyata …
Di tengah kita …
Masih …..
Tapi pada hari ini
Alangkah susahnya kita mencari
Orang yang kuat mengendalikan diri dari adiksi
Artinya …
Tidak merokok
Dan anti narkoba
Tidak minum-minuman keras
Artinya …
Menjauh dari dari alkohol, nikotin, rokok, sigaret …
Sabu, ekstasi, ganja, dan marijuana
Berbagai juga racun, residu dan semacamnya
Terperangkap adiksi
3 juta orang jumlahnya
Tidak sedikit dari mereka
Ikut gerakan syahwat merdeka
Baik pornografi hape dan internet
Sex tanpa aturan
Dicengkram oleh kebebasan tanpa batasan
Yang ditawarkan ideologi neoliberal kebablasan
Dibayar dengan 25 penyakit kronis
Penyakit tahunan
400 ribu menjadi mayat setiap 12 bulan
1172 orang mati setiap hari
Diturunkan ke kuburan
Tapi …..
Masih banyak di tengah ini kebalauan
Yang tetap kukuh dalam kesantunan
Artinya …
Tidak dibutakan…
Ayahanda …
Cinta kepada istri
Cinta kepada suami
Dan Ananda ….
Menyayangi Saudara dan keluarga
Hormat pada guru
Hormat pada guru pemberi ilmu
Senantiasa memelihara budi bahasa
Perduli kepada sesama manusia
Tidak suka bersombong-sombong
Tiada gemar berbangga-bangga
Mereka tetap mengenakan busana
Akhlak mulia ….
Di tengah ini kebalauan
Keras dan susah payah
Mereka tetap jujur sebagai pertahanan
Bertanggung jawab
Visioner
Disiplin
Bekerjasama
Adil
Peduli
Ikhlas
Santun dan
Sederhana
Mereka …….
Merindukan kendaraan bersama
Lihatlah mereka
Kini mengendarai gerbong cahaya
Mengibarkan nilai-nilai luhur dan utama
Bagi Indonesiaku
(Puisi ini karya Taufik Ismail, saya posting sebagi arsip pribadi untuk kepentingan pribadi pula)